BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar belakang masalah
Sebagai mana yang
telah di sebutkan dalam pertemuan
sebelumnya,
mengenai
tentang masalah
Sistem
Informasi Managemen dalam
bahasan kali
ini
kami ingin sedikit
membahas tentang
masalah Managemen
Sistem dan Evaluasi Sistem,
sedikit
membicarakan mengenai Managemen Sistem dan Evaluasi Sistem
tersebut sangat
berpengaruh dalam kehidupan kita masing-masing untuk menuju ke arah
teknologi masa depan.
- Rumusan Masalah
- Apa Managemen Sistem dan Evaluasi Sistem ?
- Apa Pentingnya Managemen Sistem dan Evaluasi Sistem ?
- Mengerti Managemen Sistem dan Evaluasi Sistem
- Paham akan Managemen Sistem dan Evaluasi Sistem
- Mengerti apa yang di maksud Managemen Sistem dan Evaluasi Sistem
BAB
II
ISI
- Managemen Sistem
Dalam suatu
organisasi, tanggungjawab manajemen sesudah
implementasi sistem berjalan dalam
operasional keseharian adalah mengelola sistem untuk mencapai
produktivitas optimal. Kegiatan manajemen yang penting dalam kaitan
ini adalah
o Monitoring
pelaksanaan sistem
o Memelihara sistem
agar tetap berjalan sesuai tujuan
Monitoring
merupakan aktivitas pemantauan yang dilakukan secara kontinyu,
langkah ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana suatu sistem
(terutama sistem yang baru) berjalan, sehingga apabila terjadi
penyimpangan dapat dilakukan koreksi secara langsung.
Penyimpangan yang terjadi mungkin bukan pada suatu sistem secara
keseluruhan (bila desainnya sudah baik) tapi pada tataran
operasional baik karena kelemahan Sumber Daya Manusia, maupun pada
perangkat sistem lainnya baik unsur hardware maupun software
Disampaing upaya
memonitor sistem, upaya memelihara sistem agar sesuai dengan tujuan
penggunaannya juga merupakan aspek penting lainnya dalam mengelola
sebuah sistem. Langkah pemeliharaan menuntut
adanya akhli yang menguasai bagaimana beroperasinya sebuah sistem,
hal ini dimaksudkan agar pemeliharaan benar-benar fokus pada
sistem secara keseluruhan, meskipun penganalisisannya bisa
dilakukan dengan metode factoring sistem.
Apabila
dalam suatu organisasi tidak terdapat akhli sistem/analis
sistem, maka sebaiknya dilakukan audit sistem secara periodik
dengan interval waktu sesuai pertimbangan kebutuhan dan dana yang
tersedia, karena memanfaatkan tenaga akhli biasanya memerlukan
dana cukup besar. Adapun tipe-tipe audit antara lain :
- Post-implementation Audit. Yaitu audit yang dilakukan sesudah sistem dilaksanakan sepenuhnya, dengan tujuan untuk mengidentifikasi apakah yang terjadi sesungguhnya sesuai dengan apa yang diperkirakan/diproyeksikan dalam tahap pengembangan /perancangan, oleh karena itu analis sistem yang terlibat dalam desain dan implementasi sistem tidak melakukan audit ini, melainkan sebaiknya menggunakan jasa konsultan lain agar hasilnya bisa obyektif
- Routine-operation Audit. Yaitu audit yang dilakukan oleh pengawas yang sudah ditunjuk oleh sistem itu sendiri. Dalam sistem yang tidak terlalu besar, audit ini biasanya dilakukan oleh analis atau programer pemelihara.
- Financial Audit. Yaitu periksaan yang berkaitan dengan laporan keuangan organisasi, untuk kemudian memberikan opini tentang kewajaran dan kesesuaian dengan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang umum.
- System Audit. Yaitu suatu pemeriksaan terhadap sistem secara keseluruhan, biasanya mencakup unsur-unsur :
- Desain dan logika sistem
- Logika pemrograman, sistem operasi dan komputer
- Desain konfigurasi komputer
- Operasi komputer
- Sistem backup
- Keamanan dan prosedur pengawasan
- Dokumentasi
Secara
umum prinsisp dasar dalam pemeriksaan sistem adalah unsur
kelengkapan dan efektivitas pengawasan dalam pelaksaan sistem yang
beroperasi dalam suatu organisasi.
- Evaluasi Sistem
Evaluasi
sistem merupakan langkah penting bagi kontinuitas suatu
organisasi, mengingat perubahan yang sangat cepat baik dalam
dimensi internal maupun eksternal. Perubahan-perubahan yang terjadi
perlu diadaptasi dengan tepat, dan untuk itu suatu sistem perlu
dievaluasi dalam kaitan lingkungan organisasi yang lebih luas
Menurut
Phi Delta Kappa delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives. Dengan mengacu
pada pengertian evaluasi sebagaimana dikemukakan dimuka, dapat
ditarik beberapa esensi dari evaluasi yaitu bahwa evaluasi
merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan guna memberikan
penjelasan terhadap obyek yang dievaluasi, upaya menjelaskan
dilakukan dengan pemerolehan data-data tentang obyek evaluasi
dengan mengacu pada kriteria/indikator obyek yang telah
ditentukan.
Data-data
yang diperoleh kemudian diolah sehingga dapat menjadi suatu
informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan. Keputusan –
keputusan dalam kenyataannya banyak sekali
kemungkinan-kemungkinannya, oleh karena itu apa yang dilakukan
oleh aktivitas evaluasi dapat membantu mempertajam pemilihan
keputusan yang akan diambil. Menurut Prof Abin Syamsuddin dalam
tulisannya Penilaian Program Pendidikan mengemukakan bahwa
seyogyanya penilaian program pendidikan memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
i.
Berorientasi pada tujuan
ii.
Bersifat komprehensif
iii.
Menggunakan berbagai pendekatan
iv.
Serasi dan berkesinambungan
v.
Berfungsi ganda (untuk berbagai keperluan)
vi.
Berorientasi pada kriteria keberhasilan
Dengan
memperhatikan syarat-syarat tersebut nampak jelas bahwa evaluasi
perlu dilakukan secara cermat agar dapat diperoleh suatu informasi
yang tepat, akurat dan bermanfaat bagi suatu perbaikan pelaksanaan
program/sistem atau penggantian sistem/program yang lebih
memungkinkan guna mencapai tingkat efektivitas yang tinggi, hal ini
juga berarti posisi evaluasi sangat penting dalam suatu sistem.
Dilihat
dari tingkat kepentingannya evaluasi dapat dikelompokan ke dalam
evaluasi imperatif yakni evaluasi yang dapat menyatakan pentingnya
implementasi dan operasional sistem baru,dan evaluasi desireable
yaitu evaluasi berkaitan dengan unsur-unsur yang dibutuhkan
dalam suatu sistem akan tetapi tidak mendesak.
Terdapat
beberapa model dalam evaluasi sistem yaitu :
- I-P-O (Input-Proses-Output)
- I-P-O-I (Input-Proses-Output-Impact)
- C-I-P-O-I (Context-Input-Proses-Output-Impact)
- 3P(Program-Process-Product)
model-model
tersebut pada dasarnya dapat dipergunakan sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan evaluasi yang telah ditentukan, yang penting
evaluasi yang dilakukan harus mengarah pada upaya perbaikan
dalam kinerja organisasi dalam hal efektivitas dan efisiensi atau
produktivitas organisasi, terlebih-lebih bagi suatu organisasi
bisnis.
- Tujuan Evaluasi
Pada
dasarnya tujuan evaluasi adalah untuk menilai bagaimana
pelaksanaan suatu program baik itu dalam penerapan sistem baru
maupun melihat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan sistem
yang sudah berjalan. Dengan langkah ini pimpinan suatu
organisasi akan dapat menentukan langkah-langkah yang diperlukan agar
pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Disamping itu dalam kaitannya
denga delegasi wewenang evaluasi juga dapat digunakan untuk
melihat bagaimana akuntabilitas para pegawai dalam
mengimplementasikan suatu sistem atau program/kebijakan yang telah
digariskan, disamping itu evaluasi juga dapat menjadi sarana
untuk memonitor seluruh kegiatan organisasi dengan maksud untuk
melakukan perbaikan yang diperlukan.
Adapun
alasan-alasan melakukan evaluasi (program) dalam suatu
organisasi menurut Emil J. Posavac dalam bukunya Program
evaluation: Methods and case studies (1992) adalah :
1.
fulfillment of accreditation requirement
2.
accounting for fund
3.
answering requests for information
4.
choosing among possible program
5.
assisting staff in program developement and improvement
6.
learning about unintended effects of programs
Post a Comment